Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Mendapatkan Jalur Stablecoin Asli Pertama Melalui Tether dan RGB

Tether akan membawa stablecoin USDT-nya ke jaringan Bitcoin melalui protokol RGB, sebuah perkembangan yang dapat mengubah lanskap stablecoin dengan memungkinkan transaksi native, skalabel, dan privat di blockchain terbesar di dunia. Menurut siaran pers Tether pada 28 Agustus, integrasi dengan RGB akan memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima USDT secara langsung di dalam dompet Bitcoin, bersamaan dengan kepemilikan BTC mereka, tanpa memerlukan infrastruktur eksternal. Protokol RGB, yang baru-baru ini mencapai mainnet, menawarkan kerangka kerja untuk menerbitkan aset digital di Bitcoin, memanfaatkan validasi off-chain sambil mempertahankan jaminan keamanan dari jaringan Bitcoin [1].

Kemitraan dengan RGB merupakan bagian dari strategi Tether yang lebih luas untuk memperluas utilitas USDT di luar jaringan yang sudah ada seperti Ethereum dan Tron. Dengan memanfaatkan kompatibilitas RGB dengan Lightning Network, Tether bertujuan untuk menawarkan transaksi yang lebih cepat, biaya lebih rendah, dan lebih privat yang dapat berfungsi secara offline. Ini menandai perubahan signifikan dalam cara stablecoin dapat berinteraksi dengan Bitcoin, yang secara tradisional terbatas dalam kemampuan tokenisasinya. CEO Tether Paolo Ardoino menekankan bahwa “Bitcoin layak mendapatkan stablecoin yang benar-benar native, ringan, privat, dan skalabel” [5].

Langkah ini dilakukan saat Tether terus memperluas kehadirannya di dalam ekosistem Bitcoin. Perusahaan telah berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur penambangan Bitcoin, saat ini mengoperasikan lebih dari 15 fasilitas penambangan di Amerika Latin dan memegang cadangan lebih dari 100.000 BTC per kuartal kedua tahun 2025 [5]. Perusahaan juga mengumumkan niatnya untuk menjadi penambang Bitcoin terbesar pada akhir tahun ini. Selain itu, Tether telah melakukan investasi strategis di pasar yang teregulasi, termasuk kepemilikan saham terbaru di bursa Spanyol Bit2Me [5].

Dominasi pasar USDT tetap tak tertandingi, dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar $167,33 miliar menurut data terbaru [1]. Ekspansi Tether ke jaringan Bitcoin melalui RGB diperkirakan akan semakin memperkuat peran stablecoin ini dalam ekosistem keuangan lintas rantai dan terdesentralisasi. Perusahaan juga telah mulai menghentikan dukungan untuk blockchain yang kurang skalabel, termasuk Algorand, EOS, dan Omni, pada September 2025 [6].

Protokol RGB, yang diluncurkan pada Juli 2025, memungkinkan pengguna untuk menerbitkan dan mentransfer aset digital di Bitcoin tanpa menyematkan sejumlah besar data di blockchain itu sendiri. Pendekatan ini menjaga keamanan Bitcoin sambil mengurangi beban on-chain dan biaya transaksi. Jaringan RGB, yang kini berada di versi 0.11.1, telah menarik konsorsium mitra yang terus berkembang, termasuk Bitfinex dan Fulgur Ventures, untuk mendorong pengembangan dan adopsinya [1].

Keputusan Tether untuk mengintegrasikan USDT dengan RGB sejalan dengan tren yang lebih luas di pasar kripto, di mana stablecoin semakin banyak digunakan sebagai jembatan antara ekosistem aset tradisional dan digital. Meskipun perusahaan belum memberikan jadwal spesifik untuk peluncuran USDT di RGB, sinyal awal menunjukkan bahwa integrasi ini akan segera membuka koneksi yang lebih dalam antara Lightning Network dan blockchain Bitcoin. Hal ini dapat membuka jalan bagi kasus penggunaan yang lebih canggih, termasuk penyelesaian instan dan peningkatan privasi bagi pengguna stablecoin [1].

Peluncuran USDT di jaringan Bitcoin melalui RGB merupakan tonggak penting bagi Tether maupun industri kripto secara umum, yang menunjukkan kematangan Bitcoin sebagai platform inovasi keuangan. Seiring penerbitan stablecoin yang terus berkembang, integrasi USDT ke dalam infrastruktur Bitcoin menyoroti konvergensi berkelanjutan antara skalabilitas, privasi, dan keamanan dalam sistem terdesentralisasi [5].