SheepToken: Penciptaan Kekayaan & Standar Ekonomi yang Adil

Teman-teman, halo semuanya! Hari ini kita akan membahas sebuah proyek blockchain bernama “SheepToken”, dengan singkatan SHEEP. Saya akan berusaha menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana, seperti kita ngobrol sehari-hari, menghindari istilah teknis yang terdengar “tinggi” tapi bikin bingung. Ingat, ini hanya pengenalan, bukan saran investasi ya!

Apa itu SheepToken

Bayangkan, biasanya kita menabung di bank, bank akan memberi kita sedikit bunga. Di dunia blockchain, banyak proyek juga ingin membuat aset digitalmu “menghasilkan uang”. SheepToken (singkatan SHEEP) adalah salah satu proyek seperti itu, berjalan di Binance Smart Chain (BSC). Kamu bisa menganggapnya sebagai mata uang digital khusus yang dirancang agar pemiliknya bisa mendapatkan “pendapatan pasif”, seperti kawanan domba yang makan rumput dan berkembang biak sendiri di padang, kamu tidak perlu menggembalakan setiap hari tapi tetap dapat hasil.

Fitur inti dari proyek ini adalah mekanisme “deflasi”, artinya total suplai koin akan berkurang seiring waktu, secara teori ini membantu meningkatkan nilai setiap koin. Selain itu, ada juga mekanisme reward yang memungkinkan pemegang koin mendapatkan bagian dari biaya transaksi.

Binance Smart Chain (BSC): Anggap saja ini seperti “jalan tol” di dunia blockchain, khusus untuk menjalankan berbagai aplikasi terdesentralisasi dan aset digital, dengan kecepatan transaksi tinggi dan biaya relatif rendah.

Pendapatan pasif: Artinya kamu bisa terus mendapatkan penghasilan tanpa harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga, seperti sewa rumah, dividen saham, dll. Di dunia kripto, biasanya didapat dari memegang, staking, atau menyediakan likuiditas.

Visi Proyek & Nilai Utama

Berdasarkan informasi dari tim proyek, visi SheepToken adalah menjadi aset digital yang dapat menciptakan kekayaan dan menyediakan standar ekonomi yang lebih adil. Mereka ingin melalui model ekonomi token yang unik, baik institusi maupun investor ritel bisa mendapatkan pendapatan pasif. Sederhananya, mereka ingin semua orang yang memegang SHEEP bisa seperti punya kawanan domba yang bertelur emas, terus-menerus mendapat hasil.

Masalah utama yang ingin diselesaikan adalah, ketika suku bunga di pasar keuangan tradisional rendah bahkan negatif, memberikan kesempatan bagi orang untuk menghasilkan pendapatan pasif di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi). Selain itu, proyek ini juga berencana meluncurkan aplikasi dalam ekosistemnya, seperti pasar NFT dan bursa terdesentralisasi (DEX), untuk menambah utilitas token.

Keuangan Terdesentralisasi (DeFi): Bisa dipahami sebagai layanan keuangan tanpa perantara seperti bank atau broker, semua transaksi dijalankan otomatis lewat smart contract di blockchain.

NFT (Non-Fungible Token): Anggap saja ini seperti “koleksi digital” di blockchain, setiap NFT itu unik, misalnya karya seni digital, item game, dll.

Bursa Terdesentralisasi (DEX): Bisa dipahami sebagai bursa kripto tanpa pengelola terpusat, pengguna bisa langsung bertransaksi di blockchain, aset tetap dipegang sendiri.

Fitur Teknis

Fitur teknis utama SheepToken terletak pada desain smart contract-nya. Ini adalah token standar BEP-20 yang berjalan di Binance Smart Chain (BSC). Artinya, token ini kompatibel dengan token dan aplikasi lain di ekosistem BSC.

Yang paling menarik adalah mekanisme pajak transaksinya: setiap transaksi SHEEP akan dikenakan biaya 6%. Biaya 6% ini dibagi dua bagian:

• 3% akan “dibakar”: Pembakaran artinya token ini dihapus secara permanen dari peredaran, seperti mengirim sebagian domba ke tempat yang tidak bisa kembali, sehingga jumlah domba di pasar berkurang, dan sisanya secara teori jadi lebih berharga.
• 3% lainnya didistribusikan ulang ke semua pemegang SHEEP: Ini seperti kawanan dombamu makan rumput, lalu sebagian rumput dibagikan ke semua pemilik domba, makin banyak dombamu, makin banyak rumput yang kamu dapat.

Mekanisme ini bertujuan meningkatkan kelangkaan dengan mengurangi suplai, dan mendorong kepemilikan jangka panjang dengan memberi reward ke pemegang. Selain itu, tim proyek juga menyebutkan protokol SheepToken dirancang untuk memastikan transaksi yang mudah, aman, dan cepat, serta menyediakan perlindungan dompet dari pencurian, virus, dan trojan. Ada data yang menunjukkan mekanisme token ini pernah diaudit Techrate dan tidak ditemukan celah.

Smart Contract: Bayangkan ini seperti “kontrak otomatis” di blockchain, begitu syarat terpenuhi, isi kontrak langsung dijalankan tanpa campur tangan pihak ketiga.

BEP-20: Standar token di Binance Smart Chain, mirip dengan standar ERC-20 di Ethereum, mengatur fungsi dasar dan perilaku token.

Pembakaran (Burn): Mengirim kripto ke alamat yang tidak bisa digunakan, sehingga token itu dihapus permanen dari suplai, untuk mengurangi total suplai.

Tokenomics

Simbol token SheepToken adalah SHEEP. Ini adalah token deflasi, artinya total suplai akan terus berkurang seiring transaksi. Menurut data Coinbase, total suplai SHEEP sekitar 7.2878 miliar token.

Utilitas Token:

• Pendapatan pasif: Memegang SHEEP bisa mendapatkan 3% biaya transaksi sebagai reward.
• Penggunaan dalam ekosistem: Proyek berencana meluncurkan pasar NFT dan bursa terdesentralisasi, SHEEP bisa digunakan sebagai alat tukar atau pembayaran di platform tersebut.
• Donasi amal: Tim proyek menyatakan akan mengadakan undian mingguan, 10% hadiah akan didonasikan ke World Vision Foundation untuk menyediakan domba ke desa-desa yang membutuhkan.

Distribusi & Informasi Unlock Token:

Saat ini belum ada data publik detail tentang distribusi dan jadwal unlock token. Namun, perlu dicatat, data menunjukkan 10 pemegang terbesar menguasai hingga 70% token, ini termasuk tingkat konsentrasi tinggi di proyek kripto, dan bisa membawa risiko tertentu.

Token Deflasi: Token yang total suplainya terus berkurang lewat mekanisme pembakaran, secara teori, suplai yang berkurang membantu meningkatkan kelangkaan dan nilai token.

Tim, Tata Kelola & Dana

Informasi tentang anggota inti tim SheepToken cukup terbatas di data publik. Beberapa info ICO awal pernah mencantumkan anggota tim, tapi status verifikasinya rendah. Dari sisi karakteristik tim, proyek menekankan sifat community-driven dan menyatakan kepemilikan kontrak sudah dilepas (renounced ownership), artinya setelah kontrak diluncurkan, tim tidak bisa mengubah aturan inti, sehingga tingkat desentralisasi meningkat.

Mekanisme Tata Kelola: Saat ini belum ada info detail tentang mekanisme tata kelola terdesentralisasi (seperti sistem voting). Tim menyebut komunitas bisa berpartisipasi lewat grup media sosial.

Treasury & Dana runway: Tidak ada info detail tentang treasury atau cadangan dana proyek di data publik.

Pelepasan Kepemilikan Kontrak (Renounced Ownership): Artinya pembuat smart contract memindahkan kepemilikan kontrak ke alamat yang tidak bisa dikontrol, sehingga tidak bisa lagi mengubah kontrak. Ini biasanya dianggap sebagai tanda peningkatan desentralisasi dan keamanan proyek.

Peta Jalan

Berdasarkan info yang diungkap tim di CoinMarketCap, roadmap SheepToken mencakup beberapa rencana penting:

• Selesai: Update website, integrasi fitur live streaming ke website.
• Sedang berjalan/Direncanakan:
• Alat Anti Rug Pull (Rug Check Tool): Bertujuan membantu pengguna menghubungkan wallet, memindai aset, mencari kontrak time lock, dan memberi tanggal unlock, untuk mengidentifikasi potensi proyek “rug pull”.
• Bursa NFT: Berencana membangun bursa NFT, pengguna bisa bertransaksi menggunakan SHEEP.
• Situs Merchandise: Berencana membangun situs penjualan merchandise SheepToken.
• Peluncuran DEX, wallet multiplatform, agregator harga.

Perlu dicatat, beberapa rencana (seperti pasar NFT) sudah disebut sejak Q4 2021. Karena proyek ini di beberapa platform data utama tercatat sebagai “tidak terlacak” atau “tidak aktif”, perkembangan dan status aktual rencana ini perlu diverifikasi lebih lanjut.

Rug Pull: Di dunia kripto, artinya tim proyek tiba-tiba menarik likuiditas, menyebabkan harga token anjlok dan investor mengalami kerugian besar.

Peringatan Risiko Umum

Investasi di proyek kripto apapun selalu mengandung risiko, SheepToken juga demikian. Berikut beberapa risiko umum yang perlu diperhatikan:

• Risiko Teknis & Keamanan

  • Risiko Smart Contract: Meski ada laporan audit Techrate, smart contract tetap bisa saja punya celah yang belum ditemukan, berpotensi menyebabkan kehilangan dana.
  • Aktivitas proyek rendah: Di banyak platform, proyek ini tercatat “tidak terlacak” atau “tidak aktif”, artinya bisa jadi kurang pengembangan dan pemeliharaan, ada risiko menjadi “proyek mati”.

• Risiko Ekonomi

  • Risiko Konsentrasi Tinggi: 10 pemegang terbesar menguasai 70% suplai token, artinya aksi jual/beli segelintir “whale” bisa sangat mempengaruhi harga token, ada risiko “dump whale”.
  • Risiko Likuiditas: Volume transaksi dan kedalaman pasar proyek mungkin rendah, sehingga sulit jual beli, atau harga bisa sangat fluktuatif saat transaksi besar.
  • Volatilitas Harga: Pasar kripto memang sangat fluktuatif, SHEEP sebagai proyek relatif kecil bisa lebih volatil lagi.

• Risiko Kepatuhan & Operasional

  • Ketidakpastian Regulasi: Regulasi kripto global masih berkembang, perubahan kebijakan di masa depan bisa berdampak pada operasional proyek.
  • Informasi Tidak Transparan: Info tentang tim, penggunaan dana, roadmap detail terbatas, meningkatkan risiko asimetri informasi bagi investor.
  • Tidak ada verifikasi KYC: Proyek tidak melakukan KYC (Know Your Customer), ini menambah anonimitas tim, bisa membawa risiko tambahan.

KYC (Know Your Customer): “Kenali Pelanggan Anda”, prosedur verifikasi identitas nasabah oleh institusi keuangan, untuk mencegah pencucian uang, pendanaan terorisme, dll.

Daftar Verifikasi

Saat mempertimbangkan proyek kripto apapun, riset mandiri (DYOR) sangat penting. Berikut beberapa tautan dan info yang bisa kamu cek sendiri:

• Alamat kontrak di block explorer: Alamat kontrak di Binance Smart Chain (BSC):
  0x0025b42bfc22cbba6c02d23d4ec2abfcf6e014d4
  . Kamu bisa cek riwayat transaksi, distribusi pemegang, dll di block explorer seperti BSCScan.
• Situs resmi:
  https://www.sheeptoken.cash/
  . Perlu dicatat, ada info historis bahwa situs ini pernah tidak bisa diakses, silakan cek status terbarunya sendiri.
• Aktivitas GitHub: Saat ini belum ditemukan repo GitHub atau info aktivitas SheepToken di data publik.
• Media sosial: Channel Telegram resmi:
  https://t.me/sheeptokenchat
  .

Block Explorer: Anggap saja ini “mesin pencari” di dunia blockchain, bisa cek semua transaksi, saldo alamat, kode smart contract, dll.

GitHub: Platform hosting kode, banyak proyek open source rilis kode di sini, dengan cek aktivitas GitHub bisa tahu progres pengembangan dan partisipasi komunitas.

Ringkasan Proyek

SheepToken (SHEEP) adalah proyek token deflasi di Binance Smart Chain, dengan mekanisme inti berupa pajak transaksi untuk pembakaran token dan distribusi reward ke pemegang, bertujuan memberi pendapatan pasif ke investor. Proyek ini pernah mengusung visi membangun pasar NFT, DEX, dan ekosistem lain, serta menekankan community-driven dan donasi amal.

Namun, perlu dicatat, proyek ini di beberapa platform data kripto utama tercatat “tidak terlacak” atau “tidak aktif”, dan ada risiko konsentrasi token di segelintir pemilik besar. Meski ada audit, info detail tentang tim dan tata kelola masih kurang.

Secara umum, SheepToken menawarkan model mendapatkan hasil dengan memegang token, namun tingkat aktivitas, transparansi informasi, dan risiko konsentrasi adalah hal yang perlu diperhatikan investor. Sebelum mengambil keputusan apapun, pastikan lakukan riset mandiri (DYOR) secara menyeluruh.

Untuk detail lebih lanjut, silakan riset sendiri.